Yuk berikan do’a pernikahan yang tulus untuk kedua mempelai ketika menghadiri acara sakral pernikahan (ijab qobul) kerabat, teman atau bahkan mantan Anda.
Menikah adalah sebuah momen penting dalam hidup manusia. Rasanya semua pasangan yang menikah, ingin menjalani pernikahan sampai akhir hayat. Langgeng sampai kakek-nenek. Hanya maut yang akan memisahkan.
Karena itu, ketika mendapat undangan pernikahan, jangan lupa untuk memberikan doa dan ucapan pernikahan yang terbaik bagi pasangan mempelai. Karena hukumnya wajib bagi yang diundang untuk memenuhinya.
Seperti yang diriwayatkan Imam Bukhari berikut ini:
Jika salah seorang di antara kalian diundang menghadiri acara walimah, maka datangilah. (HR. Bukhari : 5173)
Bahkan, ada hadits lain yang menguatkan hadits di atas akan pentingnya memenuhi undangan pernikahan.
Termasuk bagi mereka yang tengah berpusa, tetap wajib mendatangi walimah untuk memenuhi undangan yang diberikan.
Mereka yang tidak berpuasa boleh tidak mencicipi makanan saat datang ke walimahan. Namun mereka tetap harus mendoakan pasangan pengantin baru yang menikah dengan doa-doa yang terbaik.
Bila salah seorang di antara kalian diundang menghadiri jamuan makan, hendaklah ia memenuhi undangan tersebut. Jika ia tidak sedang berpuasa maka hendaklah ia ikut makan. Dan jika ia sedang berpuasa hendaknya ia mendoakan. (HR. Muslim : 1431)
Pada umumnya, setiap tamu undangan akan mendoakan pasangan yang menikah. Ada banyak versi dari doa pernikahan yang ada di masyarakat.
Mulai dari doa keberkahan menikah, bisa langgeng sampai akhir hayat, punya banyak anak, diberi banyak rezeki, dan doa-doa baik lainnya. Baik menggunakan bahasa Arab maupun bahasa Indonesia.
Bahkan ada juga yang mendo’akan dengan bahasa daerah orang tua mempelai.
Do’a Pernikahan untuk Pasangan Pengantin Baru
Memang pada umumnya, orang akan berdo’a dengan bahasa yang sudah mereka pahami sebelumnya.
Bisa bahasa Indonesia atau bahasa daerah sesuai asal usul keluarga mereka.
Namun, akan lebih baik jika seorang muslim berdo’a menggunakan bahasa yang sesuai dengan tuntunan dari junjungan kita semua, Nabi Muhammad SAW.
Karena doa adalah ucapan selamat yang menjadi bekal mereka dalam menempuh bahtera rumah tangga yang pasti akan penuh cobaan dan ujian.
Berikut adalah doa yang diajarkan Rasulullah untuk pasangan yang menikah:
بَارَكَ اللهُ لَكَ وَبَارَكَ عَلَيْكَ وَجَمَعَ بَيْنَكُمَا فِي خَيْرٍ
Barakallahu Laka Wa Baraka ‘Alaika Wa Jama’a Bainakumaa Fii Khoirin
Artinya : Semoga Allah memberi berkah padamu, dan semoga Allah memberi berkah atasmu, dan semoga Ia mengumpulkan kalian berdua dalam kebaikan.
Ketika mendatangi undangan pernikahan, usahakan jangan lagi hanya sekadar mengucapkan ‘selamat ya’, ‘ selamat menjalani rumah tangga’, atau ‘selamat menempuh hidup baru’.
Mulai sekarang, bacakanlah do’a pernikahan seperti di atas.
Karena nilai keberkahannya jelas lebih besar dibanding ucapan selamat biasa. Baik bagi yang mendo’akan maupun yang dido’akan.
Selain doa utama bagi mereka yang menjalani pernikahan, ada beberapa doa lain yang bisa menjadi pelengkap. Doa-doa ini juga merupakan bagian dari tuntunan Rasulullah.
Seperti berikut ini:
Ya Allah, ampunilah mereka, sayangilah mereka dan berkahilah mereka pada apa-apa yang Engkau karuniakan kepada mereka. (HR. Ahmad)
Selain doa tersebut, masih ada doa lain yang diriwayatkan Imam Muslim. Lafadznya adalah:
Ya Allah, berkahilah apa-apa yang Engkau karuniakan kepada mereka, ampunilah mereka dan sayangilah mereka.” (HR. Muslim)
Bisa juga membaca doa lain sebagai berikut:
Ya Allah, berikanlah makan kepada orang yang memberi makan kepadaku, dan berikanlah minum kepada orang yang memberi minum kepadaku.
Doa suami kepada istri
Doa pernikahan tak hanya diucapkan oleh para undangan kepada mempelai yang menikah. Saat sang mempelai laki-laki selesai mengucapkan ijab qabul juga ada doa yang disunnahkan untuk diucapkan kepada sang istri.
Ketika sudah dinyatakan sah oleh penghulu maupun para saksi, biasanya diikuti dengan doa yang dipimpin oleh penghulu. Ini merupakan doa yang memang ditujukan kepada pengantin yang menikah.
Nah, setelah itu pengantin pria disyariatkan mendatangi penganti perempuan. Bisa dalam posisi duduk atau sambil berdiri, tak masalah.
Lalu pegang ubun-ubun istrinya dengan tangan kanan sambil berdoa seperti ini:
Allahumma inni as aluka khoyrohaa wa khoyro maa jabaltahaa ‘alaih. Wa a’udzubika min syarri haa wa min syarri maa jabaltahaa ‘alaih.
Artinya:
“Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepadaMu kebaikan dirinya dan kebaikan yang Engkau tentukan atas dirinya. Dan Aku berlindung kepadaMu dari kejelekannya dan kejelekan yang Engkau tetapkan atas dirinya”. (H.R. Abu Dawud : 2160; shahih; dinilai shahih oleh Al-Albani dalam Shahih Sunan Abi Daud)
Doa tersebut yang memang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Diambil dari hadits shahih HR. Abu Dawud 2/248, Ibnu Majah 1/617.
Jika dari kalian menikahi seorang wanita atau ketika membeli seorang pembantu maka ucapkanlah:
Ya, Allah sungguh aku meminta kepada-Mu kebaikannya dan kebaikan yang Engkau ciptakan atasnya dan aku berlindung kepada-Mu dari kejelekannya dan kejelekan apa yang Engkau ciptakan atasnya dan bila seseorang membeli onta maka peganglah ubun-ubunnya dan ucapkanlah seperti itu.
(HR. Abu Dawud 2/248, Ibnu Majah 1/617 dan lihat Shahih Ibnu Majah 1/324)
Selanjutnya pasangan pengantin baru bisa menerima para tamu undangan hingga selesai acara. Hingga kemudian mereka pulang ke rumah untuk beristirahat.
Ketika sudah berada di rumah, masih ada doa lain yang harus diucapkan suami kepada istrinya.
Doa pengantin baru
Doa ini dibacakan ketika berjima dengan istrinya di malam pertama. Doa yang sama juga tetap dibacakan setiap kali akan berhubungan dengan istrinya.
Do,anya adalah sebagai berikut:
بِسْمِ اللهِ ، اَللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا
Bismillahi Allahumma jannibnasy syaithana wa jannibisy syaithana ma razaqtana
Artinya:
“Dengan nama Allah. Ya Allah, jauhkanlah setan dari kami dan dari (anak) yang Engkau karuniakan kepada kami.” (Muttafaq ‘alaih) (HR. Al-Bukhari (VI/141), Muslim (II/1028)
Niatkan sebelum berjima untuk bisa mendapat keturunan yang sholeh dan sholehah. Keturunan yang akan menjadi pemberi berkah dan penambah amalan kita saat sudah tidak ada lagi di dunia.
Karena doa anak sholeh akan menjadi penambah amal kita ketika sudah berada di liang kubur.
Ingat, menikah bukanlah untuk mematahkan hawa nafsu. Menikahlah karena niatan untuk mengikuti tuntunan Rasulullah SAW.
Lebih jauh lagi, tujuan menikah adalah untuk mendapatkan keturunan-keturunan yang sholeh dan sholehah yang bisa melanjutkan perjuangan membela agama Allah.
Seperti diriwayatkan al-Bukhari dari ‘Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu anhu.
Beliau menuturkan, kami bersama Nabi Muhamad SAW sebagai pemuda yang tidak mempunyai sesuatu, lalu beliau bersabda kepada kami:
“Wahai para pemuda, barangsiapa di antara kalian yang mampu menikah, maka menikahlah. Karena menikah lebih dapat menahan pandangan dan lebih memelihara kemaluan.
Dan barangsiapa yang tidak mampu, maka hendaklah ia berpuasa; karena puasa dapat menekan syahwatnya (sebagai tameng).”
Demikian sekilas doa pernikahan bagi pasangan pengantin baru yang insyaAllah sesuai dengan tutunan Nabi Muhammad SAW.
Sehingga diharapkan pasangan yang menikahpun akan selalu mendapat keberkahan dan kebaikan.